Minnesota Vikings - NFL

Kamis, 28 Oktober 2010

3 MANTAN PEMAIN PERSIB DAPAT LISENSI A


Asistem Persib Bandung Robby Darwis akhirnya lulus dari kursus kepelatihan untuk mendapatkan lisensi A, selain Robby ada dua mantan pemain persib perserikatan yakni Jajang Nurjaman yang sekarang melatih Pelita Jaya Purwakarta dan Nandar Iskandar.

Kabar gembira ini diterima sang jendral Persib tahun 80-90 an ini lewat faksimili, menurut Robby tidak semua yang ikut kursus lulus tetapi ada juga yang tidak dan harus di ulang lagi.

Dengan dikantonginya lisensi A sebagai syarat untuk menjadi pelatih Liga Super Indonesia , maka Robby darwis bisa melatih klub-klub yang beredar di liga super Indonesia, namun sepertinya untuk tahun sekarang sang “Legenda Maung Bandung” ini hanya berkonsentrasi sebagai asisten untuk mendampingi pelatih kepala asal Serbia yaitu Jovo Cuckovic sekaligus menimba ilmu kepelatihan dari Jovo, semoga ditahun yang akan datang Persib bisa ditangani oleh salah satu pelatih asal Pemain Persib sendiri entah itu oleh Nandar Iskandar ataupun oleh si Bima Robby Darwis. Sekali lagi selamat kang Robby !!

Persib pertajam kedua sayap



Persib Bandung terus berbenah menjelang pertai krusial melawan musuh bebuyutan Persija Jakarta, sabtu,(30/10) di stadion Gelora Bung Karno Jakarta.

Pada sesi latihan rabu tadi para pemain digenjot secara khusus oleh pelatih kepala Jovo Cuckovic, latihan dititik beratkan pada penyerangan. Secara khusus jovo memoles latihan untuk sektor sayap, hal ini terlihat dari instruksi pelatih kepada pemain untuk lebih memanfaatkan umpan crossing dari sisi kiri atau kanan lapangan, hanya saja menurut Jovo umpan-umpan crosing masih belum sempurna.

Selain itu Jovo memperingati para pemain untuk tak telat bertahan ketika kehilangan bola. Ia melihat, masih banyak pemain yang diam dan tak cepat turun ketika bola berhasil direbut lawan sehingga pemain lawan langsung melancarkan serangan balik, “Ketika diserang, seluruh pemain harus segera cepat turun jangan sampai telat “ ujar Jovo yang menginginkan anak asuhnya memainkan sepak bola modern, Jovo pun menambahkan bahwa tugas bertahan bukan hanya milik pemain bertahan namun pemain depan juga harus siap dan selalu membantu pertahanan.

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal Jovo mengharapkan sisa latihan yang akan datang semua taktik dan skema permainan yang dia berikan bisa di mengerti dan diterapkan oleh para pemain.

Dir. Intelkam Polda Metro Jaya Mengimbau bobotoh tidak datang ke stadion GBK



Dir. Intelkam Polda Metro Jaya memberikan surat No. B/10424/X/2010 tanggal 18 Oktober 2010 untuk panpel Persija terkait ijin pelaksanaan pertandingan tuan rumah Persija Jakarta melawan Persib Bandung, adapun beberapa persyaratan yang harus di laksanakan oleh pihak persija yakni Perubahan jam kickoff yang semula pukul 19.00 WIB di rubah menjadi 15.30 WIB, selain itu juga ada himbauan terkait masalah supporter yakni pertandingan Persija versus Persib sebaiknya tanpa dihadiri oleh supporter dari tim tamu yakni bobotoh terutama yang tergabung dalam kelompok supporter.

Untuk memperlancar ijin pertandingan maka Ketua Umum Persija, Toni Tobias Mahali, ST mengirim surat nomor: 250/Sekr/X/2010 tanggal 27 Oktober 2010 yang ditujukan kepada pengurus atau ofisial Persib, yang berisi himbauan kepada bobotoh agar tidak datang ke stadion Gelora Bung Karno.

Senin, 18 Oktober 2010

Panpel Harus Tanggung Jawab

STASION,(GM)-
Terkait aksi perusakan kereta api lokal Purwakarta-Cibatu oleh para suporter Persib Bandung, Sabtu (16/10) lalu, PT KA Daop 2 Bandung berencana meminta pertanggungjawaban dari panitia pelaksana dan manajemen Persib. Namun hal tersebut akan dilakukan setelah rapat koordinasi secara internal dengan manajemen PT KA.

"Rencananya kita memang akan meminta pertanggungjawaban ganti rugi kepada panpel dan manajemen Persib. Karena mereka penyelenggara pertandingan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa direalisasikan," jelas Bambang S. Prayitno, Kepala Humas PT KA Daop 2 Bandung, Senin (18/10).

Diungkapkan Bambang, rencana tersebut akan dilakukan setelah pihaknya melakukan rapat koordinasi secara internal. Terlebih ada beberapa agenda yang akan dibahas dalam rapat tersebut. Di antaranya permintaan pertanggungjawaban kepada panpel dan manajemen persib serta tindakan tegas yang akan dilakukan.

"Kita akan bawa masalah suporter ini pada agenda rapat nanti, apakah mereka perlu dikenai tindakan tegas dengan membawa masalah ini pada proses hukum atau kita larang para suporter untuk naik kereta api bila ada pertandingan," katanya.

Tindakan yang akan diambil ini akan diketahui setelah pihaknya melakukan rapat internal. Setelah ada keputusan, pihaknya akan segera menindaklanjutinya dengan melayangkan surat pada panpel dan manajemen Persib. Termasuk memberlakukan sanksi tegas terhadap para suporter yang anarkis.

"Pada dasarnya kita tidak mau begini, tapi selama ini para suporter terus melakukan aksi perusakan terhadap fasilitas kereta api, sementara dalam hal ini tidak ada yang mau bertanggung jawab. Jelas ini menjadi kerugian bagi kita," katanya.

Dipaparkan Bambang, aksi perusakan yang dilakukan para bobotoh ini bukan kejadian yang pertama. Sebelumnya kejadian serupa juga sering terjadi, bahkan akumulasi kerugian PT KA dari Januari sampai Mei 2010 mencapai Rp 264 juta. Belum lagi kerugian kerusakan kereta api saat suporter Persib dilempari batu oleh suporter Solo tempo hari. Kerugian akibat kejadian itu Rp 179 juta.

"Itu belum kerusakan kereta api lokal Purwakarta-Cibatu yang kemarin, karena saat ini kerugiannya masih kita inventarisasi," katanya.

Selama ini, dalam aksi perusakan kereta api oleh para suporter tersebut tidak ada yang mau bertanggung jawab. Hal tersebut sangat merugikan PT KA. Padahal selama ini PT KA melayani para suporter dengan baik.

Dalam kesempatan tersebut, Bambang pun mengungkapkan, terkait aksi perusakan kereta api di Solo, saat ini PT KA Daop 2 Bandung berencana untuk menjembatani perdamaian antara suporter Persib dengan masyarakat Solo. Rencananya PT KA Daop 2 Bandung akan meminta aparat kepolisian Polda Jateng untuk bisa memfasilitasinya.

"Ini harus segera diselesaikan, karena kita tidak mau aksi pelemparan terhadap kereta api yang ditumpangi para suporter Persib terulang, karena jelas sangat merugikan PT KA," katanya. (B.99)**

Persib Memulai Persiapan Menghadapi PSM


Empat pemain absen pada latihan pascapertandingan kandang pertama Persib. Mereka adalah Markus Haris Maulana, Cristian Gonzales, serta duo Singapura Shahril Ishak dan Baihakki Khaizan. Selain mereka, Pelatih Persib Jovo Cuckovic juga tidak terlihat berada di lapangan. Latihan sore itu, Senin (18/10) di Stadion Siliwangi, Bandung, dipimpin Asisten Pelatih Persib Robby Darwis dan Pelatih Kiper Anwar Sanusi.

Robby menuturkan bahwa Jovo sedang membereskan urusan administrasi paspor di Singapura bersama Baihakki dan juga Shahril. Sementara Cristian Gonzales, menurut Robby, tidak hadir karena pemain asal Uruguay itu dipanggil Badan Tim Nasional (BTN) PSSI ke Jakarta.

"Kalau Markus dia izin untuk mempersiapkan foto prewedding. Namun, mereka semuanya pada latihan besok (hari ini-red.) mudah-mudahan sudah bergabung, kecuali mungkin yang dari Singapura datangnya baru bisa malam," katanya ketika ditemui seusai latihan sore, Senin (18/10).

Meskipun begitu, Robby mengatakan bahwa ketidakhadiran beberapa pilarnya tersebut tidak dipermasalahkannya. "Memang waktu yang kita miliki menjelang pertandingan melawan PSM sedikit, tetapi saya rasa mereka izin karena ada kepentingan yang tidak bisa kita halang-halangi. Dan itu tidak bisa disalahkan," katanya.

Selain itu, Robby menjelaskan bahwa evaluasi pertandingan kemarin belum mulai diterapkan pada latihan. "Sekarang kita masih melakukan conditioning dulu, besok baru kita mulai fokus pada latihan," ujarnya.

Robby mengaku optimistis anak asuhannya bisa tetap melakukan latihan dengan baik meskipun tidak dalam formasi lengkap. Pada latihan sore itu, empat pemain yaitu Nova Arianto, Hariono, Maman Abdurahman, dan Pablo Frances melakukan latihan ringan di pinggir lapangan. Mereka memulihkan kondisi karena mengalami cedera pada pertandingan melawan Persiba.

"Saya masih sakit pada bagian ankle. Namun, sudah agak lebih baik dari sebelumnya. Jadi masih latihan ringan dulu saja," kata Pablo.

Sementara Isnan Ali yang tidak diturunkan pada pertandingan melawan Persiba akibat cedera hamstring yang dideritanya, sudah mulai kembali mengikuti latihan. Selain itu, Hilton Moreira juga tampak melakukan latihan ringan.

Gonzales

Dihubungi terpisah, Gonzales mengatakan bahwa dirinya memang dipanggil dan bertemu Ketua BTN PSSI Iman Arif. "Di sana hanya pertemuan biasa saja. BTN meminta bertemu karena memang kami belum pernah ketemu langsung, baru sekarang ini," katanya, Kamis (18/10).

Ia mengatakan bahwa pada pertemuan itu pihak BTN menjelaskan mengenai proses naturalisasi yang aturannya sangat ketat. Ia mengatakan bahwa jika proses berlangsung lancar, akhir bulan ini hasil keputusan akan diterimanya.

"Insya Allah sebelum tanggal satu November. Saya senang, dan berharap semoga diberi kelancaran. Mohon doa juga dari bobotoh semua," ujar pemain asal Uruguay itu.

Lawan PSM, Bobotoh Akan Di-sweeping

Panitia Pelaksana (Panpel) Persib Bandung berjanji akan melakukan sweeping terhadap bobotoh yang akan masuk Stadion Siliwangi pada laga melawan PSM Makassar, Sabtu (23/10) mendatang. Hal itu untuk menimalisasi masuknya kembang api ke dalam stadion seperti yang terjadi saat Persib menghadapi Persiba Balikpapan, Sabtu (16/10).

"Pada laga kandang perdana ini kita memang belum terlalu ketat. Tetapi laga berikutnya, kita akan berusaha untuk melakukan sweeping terhadap bobotoh yang membawa barang-barang yang dilarang seperti kembang api," kata Ketua Panpel Persib, Marsma Wahyudin Kartadinata, usai laga Persib melawan Persiba, Sabtu (16/10).

Seperti diketahui, Persib telah beberapa kali memperoleh peringatan dari Komisi Disiplin PSSI karena masih adanya kembang api dan mercon di dalam stadion. Persib bahkan beberapa kali terancam sanksi.

Di laga melawan Persiba pun, akibat sejumlah kembang api yang dibakar oleh bobotoh, sempat menyebabkan stadion sedikit berkabut. Untung kabut tersebut tidak mengganggu jalannya pertandingan.

"Memang masih banyak kekurangan di laga pertama ini. Kami pun terpaksa membuka pintu masuk di babak II karena banyak bobotoh yang masih berada di luar," kata Wahyudin.

Namun Wahyudin mengaku cukup puas dengan perilaku bobotoh di laga kemarin. Pasalnya sudah tidak ada lagi nyanyian berbau rasis yang diterikan oleh bobotoh.

"Setidaknya tidak ada lagi nyanyian rasis. Itu yang perlu diberikan apresiasi kepada para bobotoh," ujarnya.

Di pertandingan berikutnya, Wahyudin pun berjanji akan memberikan pelayanan terbaik bagi bobotoh yang berada di stadion. Dengan demikian, diharapkan akan semakin banyak bobotoh putri yang menonton Persib secara langsung di stadion.

"Semakin banyak remaja putri yang menonton di stadion, itu salah satu indikator bobotoh sudah tertib. Semakin banyak remaja putri yang menonton, berarti semakin tertib bobotoh kita. Itu tekad saya," tukasnya

"Dukung, Saat Kami Down"

KEMENANGAN telak Persib 5-1 atas Persiba Balikpapan tidak membuat kapten tim Persib Bandung, Eka Ramdani, harus terus larut dalam euforia kemenangan. Riuh tepuk tangan ribuan bobotoh di Stadion Siliwangi pada malam itu, tidak membuatnya lantas bersuka cita.

Eka enggan banyak berkomentar. Bahkan, ia berbicara de-ngan suara sa-ngat pelan me-ngomentari laga tersebut. "Bukan sedih. Hanya saja, pada pertandingan sebelumnya kami kalah dan menerima caci maki. Sekarang, ketika kami menang mereka baru mendukung kami. Saya tidak ingin banyak bicara tentang hasil pertan-dingan sekarang. Kami ingin menjawab dengan permainan di lapangan saja," ujarnya.

Kekecewaan yang ditunjukkannya bukan tanpa alasan. Pada pertandingan tandang sebelumnya ketika Persib melawan Deltras Sidoarjo, Persib kalah telak 1-4. Saat itu, banyak komentar bobotoh di berbagai media, terutama jejaring sosial yang menyudutkan Persib, mulai dari kemampuan individu pemain hingga buruknya kinerja tim.

Sebelumnya, Eka juga pernah mengutarakan harapannya kepada bobotoh pada laga pertama Persib di Liga Super Indonesia 2010/2011, melawan Persela Lamongan. Saat itu, dirinya me-minta agar bobotoh bisa memberikan motivasi yang positif.

"Kami selalu berkata optimistis akan memenangi pertandingan, sebetulnya kata-kata itu adalah satu motivasi yang kami bangun. Akan tetapi, terkadang bobotoh menganggapnya bahwa kami banyak bicaralah atau bagaimana. Hal ini yang tidak kami harapkan," katanya.

Hal itu rupanya merupakan satu pukulan tersendiri bagi para pemain Persib. Itu sangat disayangkan Eka. Dia me-ngaku merasa sedikit kecewa, dengan sambutan bobotoh yang terkesan hanya memberi dukungan ketika "Maung Bandung" menang.

Dia berharap, bobotoh bisa memberikan dukungan pada Persib pada berbagai kondisi. "Kami sangat butuh dukungan bobotoh, tidak hanya saat kami menang. Dukungan justru juga sangat kami butuhkan terutama pada saat kami down, ketika mengalami kekalahan. Itulah, fungsi dari suporter. Support kan artinya mendukung," kata pemain dengan nomor punggung 8 itu.

Harapannya terhadap bobotoh itu, bahkan tertuang dalam kaus ganti pemain yang digunakan seluruh skuad Pangeran Biru malam itu. Pada bagian depan kaus berwarna putih itu, tertulis "Where Are You When We Lose?" (Di mana Kalian ketika kami kalah?).

Tulisan yang sarat makna tersebut, seakan menjadi satu pecutan emosi dari pemain kepada bobotoh. Bahwa satu tim besar yang solid, perlu mendapat dukungan positif dari bobotoh yang solid pula. Semoga hal itu bisa diwujudkan pada langkah nyata demi satu tujuan dan keinginan bersama yaitu puncak klasemen.

Meskipun begitu, Eka bersyukur dengan hasil yang diraih timnya. "Alhamdulilah ini hasil dari persiapan selama jeda waktu, menjelang pertandingan yang kita manfaatkan dengan baik," katanya. (Siska Nirmala Puspitasari/"PR")***

Jumat, 15 Oktober 2010

Malam ini Jamu Persiba di Stadion Siliwangi

STD. SILIWANGI,(GM)-
Para pemain Persib Bandung dipastikan harus bekerja ekstrakeras untuk memenuhi ambisinya memenangkan laga melawan Persiba Balikpapan, pada pertandingan lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2010/2011 di Stadion Siliwangi Bandung, Sabtu (16/10) pukul 19.00 WIB.

Selain menjanjikan perlawanan hebat, Persiba pun terlihat sangat siap mencuri kemenangan, meski beberapa pilarnya diragukan tampil.

Pelatih Persib, Jovo Cuckovic menyadari hal tersebut. Usai memimpin sesi latihan pagi di Stadion Siliwangi, Jumat (15/10), pelatih asal Serbia itu mengatakan, optimisme untuk meraih kemenangan harus disertai perjuangan keras para pemain di lapangan."Saya optimistis bisa memenangkan pertandingan. Tapi setiap pertandingan itu sulit. Apalagi, lima pemain tim nasional kita baru beberapa kali latihan bersama," kata Jovo.

Saat menjamu Persiba, Jovo hanya meminta para pemainnya fokus dan berkonsentrasi ke pertandingan. Dengan begitu, Jovo berharap, mereka bisa menampilkan performa terbaiknya.

Dalam pertandingan ini, Jovo dipastikan bakal kehilangan bek kiri Isnan Ali yang mengalami cedera otot paha. Sebagai gantinya, Jovo akan mempercayakan posisi itu pada Wildansyah. Selain Wil-dansyah, Shahril Ishak yang sempat absen dalam dua laga Persib sebelumnya karena kendala administrasi pun dipastikan bakal menjadi starter. Anggota tim nasional Singapura ini diplot Jovo di sektor gelandang kanan, mengisi pos yang biasa ditempati Siswanto.

Bagi Shahril, pertandingan melawan Persiba akan menjadi laga debutnya bersama Persib. Pada pertandingan ini, mantan pemain Home United ini akan berduel dengan rekannya di tim nasional Singapura yang saat ini berbaju Persiba, Khairul Amri.

Sedangkan untuk posisi lainnya, Jovo kemungkinan besar tidak akan melakukan perubahan. Lima anggota tim nasional Indonesia, Markus Horison (Kiper), Maman Abdurahman, Nova Arianto, Atep, dan Hariono bakal menempati posnya masing-masing. Begitu juga dengan Baihakki Bin Khaizan (belakang) dan duet striker Cristian Gonzales dan Pablo Alejandro Frances.

Curi kemenangan

Dari kubu Persiba, pelatih Djunaedi bertekad mempertahankan rekor tak terkalahkan pasukannya dalam tiga laga pembuka. Bahkan meski diakui kalau Persib dihuni sederet pemain bintang, mantan pelatih Persijap Jepara ini tak segan-segan memasang target mencuri poin penuh di Stadion Siliwangi.

"Persib adalah tim bertabur bintang. Makanya, semua pemain harus diwaspadai, terutama duet striker mereka, Gonzales dan Pablo. Gonzales punya otak, Pablo yang pernah saya latih di Jepara punya pergerakan. Tapi, kita akan berusaha meraih poin maksimal," kata Djunaedi.

Dalam pertandingan ini, Djunaedi dipastikan kehilangan kaptennya, Mijo Dadic yang masih cedera. Dua pemain lain, Sultan Samma dan Kim Young Hee juga masih diragukan tampil karena alasan yang sama. (B.82)**

Kamis, 14 Oktober 2010

Layar Lebar Laga Persib pun Disebar!

Layar Lebar Laga Persib pun Disebar!
JLN. JAWA,(GM)-
Persib Bandung dan bobotoh akhirnya bisa bernapas lega. Pasalnya, wacana pertandingan Persib kontra Persiba bakal ditunda atau setidaknya tanpa bisa disaksikan penonton karena terpecahnya konsentrasi aparat keamanan dengan acara puncak peringatan hari jadi Kota Bandung ke-200, tidak menjadi kenyataan. Pertandingan kandang pertama Persib di Liga Super Indonesia (LSI) 2010/2011 ini tetap bisa dilangsungkan di Stadion Siliwangi sesuai jadwal yang telah ditetapkan, yaitu Sabtu (16/10) pukul 19.00 WIB.

Keputusan tersebut diambil dalam rapat gabungan antara pihak kepolisian, Panpel Persib, Panpel HUT Kota Bandung, dan pihak-pihak terkait lainnya di Mapolrestabes Bandung, Jln. Jawa, Kamis (14/10). "Berdasarkan hasil pertemuan, pertandingan Persib melawan Persiba bisa digelar sesuai jadwal dan bisa disaksikan penonton," kata Direktur Utama PT Persib Bandung Bermartabat, H. Umuh Muchtar.

Dalam pemaparannya, Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Jaya Subriyanto mengatakan, untuk menjaga ketertiban dan keamanan, baik sebelum, selama maupun sesudah pertandingan, pihaknya akan menerjunkan 1.439 personel. "Selain itu ada sekitar 300 anggota TNI dan 40 personel Satpol PP yang akan turut membantu pengamanan," kata Jaya.

Dalam pelaksanaannya, aparat kepolisian akan memberlakukan pengamanan secara ketat, termasuk melakukan sweeping terhadap calon penonton yang akan masuk ke dalam stadion.

"Selain harus memiliki tiket, penonton tidak diperbolehkan membawa botol air mineral sekalipun ke dalam stadion. Karena itu, Panpel Persib harus menyiapkan plastik untuk tempat air minum yang dibawa penonton," katanya.

Kapolrestabes mengimbau kepada bobotoh yang tidak memiliki tiket untuk tidak memaksakan diri datang ke stadion. "Jumlah tiket yang dijual hanya 18 ribu lembar. Karena itu, untuk bobotoh yang tidak kebagian tiket, panitia harus menyediakan layar lebar," tambahnya.

Jangan anarkis

Usai pertemuan, Manajer Persib, Umuh Muchtar meminta kepada seluruh bobotoh untuk menjaga ketertiban dan berperilaku baik. "Kalau merasa bobotoh yang mencintai Persib, harus menjaga ketertiban dan jangan anrakis," katanya.

Selain itu, Umuh pun mengimbau agar bobotoh yang berada di luar kota untuk tidak memaksakan diri datang ke stadion. Begitu juga untuk bobotoh yang tidak memiliki tiket. "Pertandingan ini disiarkan langsung oleh ANTV. Karena itu, bagi bobotoh yang di luar kota sebaiknya nonton dulu lewat televisi. Sedangkan untuk bobotoh yang tidak memiliki tiket, kami sudah menyiapkan layar lebar di tiga titik, yaitu Alun-alun Ujungberung, Stadion Persib, dan Kafe Persib," kata Umuh.

Setelah ada kepastian tersebut, Panpel Persib mulai membuka loket-loket pemesanan tiket mulai Jumat (15/10) ini.

Source: GM

Bobotoh tak Bertiket Jangan Memaksa Datang

Bobotoh yang tidak memiliki tiket jangan memaksa datang ke Stadion Siliwangi saat Persib berhadapan dengan Persiba Balikpapan, Sabtu (16/10). Pihak Polrestabes Bandung mengizinkan pertandingan tersebut disaksikan oleh penonton. Pertandingan akan disiarkan langsung antv pukul 19.00 WIB.

Pada Kamis (14/10) malam di Polrestabes, diadakan pertemuan antara panpel dan pihak keamanan membahas teknis pengamanan pertandingan Persib melawan Persiba. Dari pihak Persib, hadir Direktur Utama PT Persib Bandung Bermartabat, H. Umuh Muchtar, Sekretaris Panpel Budhi Bram Rachman, Yudiansyah. Kemudian Kapolrestabes Bandung Komisaris Besar Jaya Subriyanto, dll.

Sebelumnya, sempat muncul wacana pertandingan Persib melawan Persiba tanpa penonton. Alasannya karena pada hari tersebut bertepatan dengan pelaksanaan perayaan HUT Kota Bandung Ke-200.

Berdasarkan hasil rapat tersebut, bobotoh diminta untuk ikut menjaga ketertiban dan bagi yang tidak memiliki tiket jangan memaksa datang ke stadion. Panpel juga telah menyiapkan tempat acara nonton bareng di beberapa titik seperti Stadion Persib dan di Alun-alun Ujungberung.

Bram mengatakan, pihak panitia akan membuka loket pemesanan tiket di Stadion Siliwangi Bandung, Jumat (15/10), pada pukul 9.00 WIB. Bukti pemesanan akan ditukar di loket stadion pada hari pertandingan, Sabtu (16/10).

Sabtu, 09 Oktober 2010

Persib Tetap Belum Kompak

STD. SILIWANGI, (GM).- Persib Bandung memang mencatat kemenangan besar 8-0 (6-0) atas Palber pada pertandingan uji coba di Stadion Siliwangi Bandung, Sabtu (9/10). Namun, kemenangan besar tersebut lebih disebabkan keunggulan kualitas individu para pemainnya, ketimbang hasil sebuah kerjasama tim yang baik.

Masih tetap belum kompaknya penampilan para pemain Persib tersebut diakui Jovo Cuckovic.

"Pada pertandingan hari ini (kemarin, red), saya masih belum melihat terjalinnya kerjasama yang baik. Komunikasi dan konsentrasi pun masih sangat kurang," kata Jovo usai pertandingan yang berlangsung 75 menit tersebut.

Karena itu, Jovo mengaku sangat tidak puas dengan laga uji coba satu-satunya menjelang pertandingan lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2010/2011 melawan Persiba Balikpapan di Stadion Siliwangi, 16 Oktober mendatang.

Apalagi dalam pertandingan ini, Jovo harus kehilangan 6 pemain kuncinya. Selain Markus Horison Rihihina, Maman Abdurahman, Nova Arianto dan Atep yang bergabung dengan tim nasional, Eka Ramdani dan Cristian Gonzales pun masih absen. (B.82).

Selasa, 05 Oktober 2010

Perang Sudah Dimulai, Jovo!

DALAM beberapa kesempatan berbincang dengan wartawan, khususnya ketika berada di Sidoarjo, pelatih Persib Bandung, Jovo Cuckovic kerap mengeluhkan buruknya teknik dasar bermain sepak bola para pemainnya. Menurutnya, hal itu lebih dikarenakan di Indonesia tidak banyak akademi sepak bola yang mengajarkan cara bermain sepak bola yang baik dan benar.

Atas dasar identifikasi awal persoalan sepak bola Indonesia itu, sejak dipercaya menangani Persib, termasuk ketika masih berstatus sebagai asisten pelatih Darko-Daniel Janackovic, Jovo lebih fokus membenahi teknik dasar para pemainnya, seperti passing, dribling, reiceving, keeping, heading, dan kicking.

Hampir dalam setiap program latihan yang dilakukannya, perbaikan teknik dasar itu menjadi menu utamanya. Kalaupun ada game internal, pelatih asal Serbia tersebut kerap menghentikannya, lantaran masih banyak pemain yang melakukan kesalahan. "Repetisi (pengulangan, red), secara bertahap akan memperbaiki teknik dasar para pemain," katanya.

Hasil identifikasi dan analisa Jovo tentang persoalan besar sepak bola di Indonesia sebenarnya tidak salah. Program latihan untuk membenahi kelemahan para pemainnya itu pun tidak salah. Hanya saja, Jovo tetap perlu diingatkan agar ia tidak terlalu asyik dengan program pembenahan teknik dasar bermain bola itu. Sebab, sekarang ini Persib sudah masuk ke medan pertempuran.

"Rasanya, sangat sulit bisa memperbaiki teknik dasar para pemain senior yang memang teknik dasarnya cuma segitu-gitunya. Yang dibutuhkan Persib sekarang adalah kemenangan. Jadi, Jovo harus mengutamakan program latihan strategi dan taktik untuk memenangkan pertandingan," kata salah seorang rekan wartawan, mengomentari kekalahan telak 1-4 Persib dari Deltras Sidoarjo.

Selain taktik dan strategi, yang paling mendesak dilakukan Jovo sekarang adalah memadukan permainan anak asuhnya yang sama sekali belum terlihat dalam dua laga pembuka. "Tak pernah lengkapnya pemain dalam latihan dan tidak banyaknya uji coba menjadi masalah besar untuk membangun kekompakkan tim," kata Jovo.

Dalih Jovo, yang menyebutkan hal itu sulit dilakukan karena Persib minim pertandingan uji coba di masa persiapan dan tidak pernah utuhnya pemain mengikuti progran latihan karena ada lima pemain yang bolak-balik ke tim nasional, sebenarnya bisa diterima dan dimengerti. Tapi hal itu tidak boleh membuatnya kehilangan akal untuk membangun tim yang padu dengan memaksimalkan pemain yang ada. Toh, lima pemain yang dipanggil tim nasional tidak selamanya berada di pelatnas.

Selain kekompakan dan belum padunya permainan, persoalan lain yang menjadi pekerjaan rumah buat Jovo adalah tidak primanya stamina pemain untuk bermain konsisten sepanjang 90 menit. Hal itu secara tersirat diungkapkan asisten pelatih Robby Darwis.

"Makanya, mulai besok (hari ini, red), kita akan programkan latihan peningkatan kualitas fisik pada sesi latihan pagi," katanya. (endan suhendra/"GM")**

Persib Hadapi Masalah Besar

STD. SILIWANGI,(GM)-
Pelatih Persib Bandung, Jovo Cuckovic tetap menghadapi masalah besar dalam mempersiapkan timnya menghadapi dua laga kandang di Liga Super Indonesia (LSI) 2010/2011 melawan Persiba Balikpapan (Sabtu, 16/10) dan PSM Makassar (Sabtu, 23/10) mendatang. Masalah besar yang diakui pelatih asal Serbia itu adalah kekompakan tim yang sulit dibentuk karena program latihan selalu tidak diikuti oleh semua pemain.

"Lima pemain memperkuat tim nasional, buat saya itu masalah besar. Saya sulit menyatukan tim. Supaya bisa bermain kompak, kami butuh latihan bersama," kata Jovo, usai memimpin sesi latihan sore di Stadion Siliwangi Bandung, Selasa (5/10).

Pada sesi latihan pertama sekembali dari Sidoarjo, hanya 17 dari 24 pemain yang mengikuti latihan. Tujuh pemain yang absen latihan adalah Markus Horison Rihihina, Nova Arianto, Maman Abdurahman dan Atep karena bergabung dengan tim nasional yang akan menghadapi pertandingan persahabatan internasional melawan Uruguay, Jumat (8/10) dan Maladewa (Selasa, 12/10), Eka Ramdani (cedera engkel), Gilang Angga Kusumah (terserang diare), dan Rachmat Afandi (izin).

Jovo menyadari, persoalan tidak pernah lengkapnya pemain dalam setiap program latihan bukan hanya terjadi saat ini saja, melainkan sejak masa persiapan Persib menghadapi LSI 2010/2011. Karena itu, Jovo melihat, belum kompaknya permainan anak asuhnya tergambar jelas dalam dua laga yang sudah dimainkan, yaitu ketika menghadapi Persela Lamongan (28/9) dan Deltras Sidoarjo (2/10).

Karena cukup banyak pemain yang dipanggil tim nasional, Jovo pun masih mempertimbangkan kemungkinan dilakukannya pertandingan uji coba sebelum memainkan dua laga kandang. "Kita bisa saja melakukan pertandingan uji coba, tapi tetap masalah karena lima pemain kita di tim nasional," ujar pelatih berusia 61 tahun ini.

Terus berbenah

Kendati menyadari ada masalah besar yang dihadapinya, Jovo berjanji untuk terus membenahi berbagai kekurangan yang ditemukan dalam dua laga sebelumnya. Berdasarkan analisis yang sudah dilakukannya, kekurangan-kekurangan tersebut menyangkut masalah konsentrasi, komunikasi pemain, dan buruknya passing pemain.

"Tidak ada konsentrasi, tidak ada komunikasi dan passing tidak bagus. Sebenarnya, kesalahan itu normal saja dilakukan pemain. Tapi, saya harus membenahinya," katanya.

Karena itu, pada sesi latihan sore kemarin, program utama yang diberikan Jovo adalah akurasi passing yang dilakukan penuh konsentrasi oleh para pemain. Jika pemain ada yang melakukan tidak serius, Jovo tidak segan-segan untuk menegurnya

Jumat, 01 Oktober 2010

Persib Ingin Ciptakan Gol Cepat

Persib akan berusaha menciptakan gol lebih cepat agar bisa mengendalikan permainan saat melawan Deltras pada laga tandang kedua Djarum Liga Super Indonesia (DLSI) 2010-2011, di Stadion Delta Sidoarjo, Sabtu (2/10). Hasil seri 1-1 yang diraih saat menghadapi Persela Lamongan, Selasa (28/9) lalu, menjadi salah satu modal skuad "Pangeran Biru" untuk bisa menampilkan performa terbaik mereka.

Optimisme ditunjukkan Pelatih Persib Jovo Cuckovic. Pelatih asal Serbia itu mengakui ada sejumlah masalah di dalam tubuh Persib, seperti konsentrasi dan disiplin di setiap lini. Namun, dia yakin anak asuhannya dapat mengatasi permainan Deltras.

"Dengan waktu yang singkat ini, saya berusaha keras mematangkan komposisi yang saya rencanakan. Kami sama-sama optimistis untuk bisa menang," ujar Jovo kepada para wartawan, termasuk wartawan Pikiran Rakyat Windy Eka Pramudya dan Andri Gurnita, Jumat (1/10).

Pada sesi uji coba lapangan di Stadion Delta Sidoarjo, Jumat (1/10), Pelatih Jovo mencoba memasang komposisi pemain 4-4-2. Jovo mencoba untuk memasang Shahril Ishak di lini tengah bersama Eka Ramdani, Hariono, dan Atep. Jovo juga menajamkan duet lini depan, Cristian Gonzales dan Pablo Frances. Sementara itu, penjaga barisan belakang tetap dipercayakan kepada Isnan Ali, Nova Arianto, Maman Abdurahman, dan Baihakki Khaizan.

Asisten Pelatih Persib Robby Darwis mengatakan, Pelatih Jovo sudah mengevaluasi Deltras dan mengambil kesimpulan bahwa Persib harus mempertajam lini depan untuk meredam agresivitas "The Lobster".

Menurut Robby, harus diakui para pemain Persib masih minim koordinasi dan komunikasi. Hal ini disebabkan waktu latihan serta berkumpul yang sebentar. Namun, pelatih dan pemain sudah membenahi hal ini. Mereka juga tidak boleh memandang remeh Deltras yang merupakan tim promosi dari Divisi Utama.

"Kami menargetkan bisa mencetak gol pada menit-menit awal. Hal ini sebagai upaya untuk mengendalikan permainan. Karakter permainan Deltras adalah memberikan pressing sejak awal, ini yang harus dihindari," kata Robby.

Berdasarkan catatan DLSI musim 2008-2009, Persib memiliki torehan yang bagus atas Deltras. Skuad "Maung Bandung" menang 2-0 saat tandang ke Stadion Delta Sidoarjo, dan kembali menang 6-1 saat menjadi tuan rumah di Bandung.

Dari kubu "The Lobster", Pelatih Mustaqim mengungkapkan, kemenangan telak 3-1 atas Sriwijaya FC menjadi indikasi anak asuhnya sudah tahu apa yang harus dilakukan. Dia juga senang, karena para pemainnya cukup disiplin berada di posisinya.

"Anak-anak punya motivasi lebih untuk mengalahkan tim sekelas Persib. Pasti ada gengsi tersendiri jika bisa mengalahkan Persib," tuturnya.

Mustaqim mengaku, lini tengahnya masih harus dibenahi karena masih sering terjadi celah sehingga mudah ditembus. Dia mewaspadai ketajaman Cristian Gonzales mencetak gol, serta suplai bola kepada penyerang asal Uruguay itu.

"Saya memprioritaskan Marcio Souza untuk menangani bola-bola mati. Duet Marcio dengan Cristiano Lopez untuk saat ini menjadi tumpuan saya. Makanya saya agak khawatir dengan cedera ringan ankle kiri Lopez," katanya. Mustaqim menargetkan timnya dapat kembali mendulang tiga poin seperti saat mengalahkan Sriwijaya FC.

Tak Keberatan Dipanggil "Abah"

PADA awalnya, Jovo Cuckovic datang ke Persib Bandung dengan status sebagai asisten pelatih Darko-Daniel Janackovic. Jovo pun datang ke Bandung atas rekomendasi pelatih asal Prancis berdarah Serbia tersebut.

Tapi hanya sepekan menjelang kompetisi bergulir, Janackovic berseteru dengan para pemain pada masa pemusatan latihan di Cirebon. Akibatnya ia pun terdepak dari posisinya sebagai pelatih kepala. Meski sempat "mengungsi" bersama Janackovic ke Jakarta, Jovo akhirnya kembali ke Bandung setelah manajemen klub Persib memutuskannya menjadi pelatih pengganti.

Berbeda dengan Janackovic, kehadiran Jovo cukup diterima pemain. Meski dalam memimpin latihan tergolong keras, Jovo dinilai lebih komunikatif dengan para pemain dan ofisial tim Persib. Ia juga disukai karena punya sense of humor.

Meskipun demikian, pribadi Jovo tetaplah misterius. Tidak banyak yang tahu tentang latar belakang dan karier kepelatihannya. Bahkan ketika dipercaya menjadi pelatih kepala Persib, banyak yang meragukan lisensi kepelatihannya.

Misteri tersebut akhirnya sedikit terkuak di Sidoarjo. Dalam sebuah perbincangan santai di lobi Hotel The Sun, Jln. Pahlawan No. 1 Sidoarjo, Kamis (30/9), pelatih berusia 61 tahun ini sedikit membuka latar belakang kehidupannya.

"Saya lahir di sebuah kota kecil di Kroasia. Waktu itu, negara-negara seperti Kroasia, Serbia, Bosnia-Herzegovina, dan Montenegro masih bersatu di bawah bendera Yugoslavia," tutur pria kelahiran Sisak (Kroasia), 19 Juli 1949 ini. "Meski lahir di Kroasia, sekarang saya warga negara Serbia," tambahnya.

Di Serbia, Jovo memiliki seorang istri, dua orang anak, dan seorang cucu. Karena itu, ketika "GM" bertanya apakah tidak keberatan jika banyak bobotoh memanggilnya dengan sebutan "abah" atau kakek, Jovo mengatakan tidak ada masalah. "No problem. Saya memang punya seorang cucu di Serbia," jawabnya sambil tertawa.

Soal latar belakang kariernya, Jovo menegaskan, dirinya sudah 25 tahun menjadi seorang pelatih. "Usia kamu sekarang berapa? Saya sudah jadi pelatih selama 25 tahun. Mungkin, karier pelatih saya sudah seumur hidup kamu," katanya sambil menanyakan usia salah seorang rekan wartawan yang turut dalam perbincangan santai tersebut.

Menurut pengakuannya, banyak klub di Serbia dan dataran Eropa lainnya yang sudah ia tangani dan diantarkannya menjadi juara. Tapi seperti diakuinya, ia lebih banyak menangani tim-tim akademi dan junior. "Banyak klub yang jadi juara. Saya juga sudah banyak mencetak pemain bagus dari Serbia," ujarnya.

Karena latar belakangnya lebih banyak menjadi pelatih tim junior, tak heran kalau dalam program latihan yang diberikannya kepada para pemain Persib, Jovo lebih menekankan faktor mental dan teknik dasar. "Persoalan terbesar pemain sepak bola di Indonesia adalah soal mental, konsentrasi, dan teknik dasar yang tidak bagus. Mungkin ini karena tidak ada akademi sepak bola yang bagus," tuturnya. (endan suhendra/"GM")**

Kamis, 30 September 2010

Administrasi Shahril Tuntas

Gelandang anyar Persib asal Singapura, Muhammad Shahril bin Ishak, akhirnya bisa berlaga memperkuat Persib melawan Deltras Sidoarjo, Sabtu (2/10) mendatang. Persoalan administrasi dengan klub lamanya dan syarat administrasi yang diminta PT Liga Indonesia sudah seluruhnya terpenuhi.

Menurut asisten pelatih Persib, Robby Darwis, dengan hadirnya Shahril akan semakin memperkuat skuad Persib menghadapi tim promosi, Deltras, yang secara mengejutkan mengalahkan juara bertahan Piala Indonesia, Siriwjaya FC 3-1, Rabu (29/9) sore.

Shahril sendiri sudah mulai gabung latihan dengan skuad Persib sore tadi, setelah beberapa hari terakhir harus mengurusi masalah administrasi dengan tim lamanya di Singapura. Shahril ngotot untuk segera berkostum Persib karena ingin merasakan atmosfer sepak bola Indonesia yang jauh lebih ketat di bandingkan Liga Singapura.

Kepindahan Shahril dari klub lamanya ke Persib memang cukup mengagetkan. Saat itu Shahril berani memutuskan kontrak yang masih tersisa tiga bulan dengan Home United Singapura. Shahril memang berani melakukan itu karena kompetisi Liga Indonesia sudah bergulir sementara Liga Singapura sudah selesai seminggu lalu.

Ketika Persib melakoni laga perdana melawan Persela, PT Liga Indonesia tidak mengizinkan Shahril memperkuat Persib karena Persib harus menyelesaikan dulu urusan administrasi dengan Home United.

"Kemungkinan besar Shahril sudah bisa bermain melawan Deltras. Masalah administrasi sudah diselesaikannya. Mudah-mudahan tak ada persoalan lagi untuk menurunkan Shahril nanti," kata Robby, seusai memimpin latihan di Sidoarjo, Rabu (29/9) sore.

Jovo Tampak Semangat Pimpin Latihan

Tim Persib Bandung kembali menggelar latihan di Lapangan SSB Garuda, Deso Lebo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (30/9) pagi. Latihan ini untuk mempersiapkan tim pada pertandingan kedua melawan Deltras Sidoarjo pada Liga Super Indonesia, Sabtu (2/10) malam.

Latihan dipimpin langsung pelatih Kepala Jovo Cuckovic didampingi asisten pelatih Robby Darwis. Latihan dimulai pukul 08.00 dan berakhir pukul 09.00. Sebelumnya, Jovo melakukan penandatangan kontrak dengan manajemen Persib di The Sun Hotel tempat tim menginap, Rabu (29/9) malam.

Setelah melakukan pemanasan dengan mengelilingi lapangan dan pemanasan otot, para pemain berlatih bekerja sama dalam mengumpan bola umpan pendek dan lambung.

Dalam pantauan Tribun, pelatih Jovo terlihat bersemangat dengan mengatur strategi pemain dan memberikan instruksi.

Rabu, 29 September 2010

"Belum Puas"

ADA lima pemain yang memulai debut resminya bersama Persib Bandung pada saat menghadapi Persela Lamongan di Stadion Surajaya Lamongan, Selasa (28/9). Kelima pemain tersebut adalah Isnan Ali, Baihakki Bin Khaizan, Pablo Alejandro Frances (starter), Jejen Zaenal Abidin, dan Rachmat Afandi (pengganti).

Dari kelima debutan tersebut, kehadiran Jejen di lapangan cukup memberikan arti penting buat permainan Persib di babak kedua. Gelandang kelahiran Bandung, 17 Desember 1987 ini diturunkan pelatih Jovo Cuckovic menggantikan Siswanto di awal babak kedua. Jejen ditempatkan di posisi sayap kanan, bertukar tempat dengan Atep yang pindah ke sebelah kiri.

Jejen yang memang memiliki kecepatan mampu menjalankan instruksi pelaih dengan baik. Setidaknya, tusukan-tusukan dari sayap kanan yang di babak pertama sama sekali tidak bisa dilakukan Atep bisa dilakukan Jejen. Hasilnya, sebuah gol balasan yang diciptakan Gonzales juga berasal dari sektor kanan, meski assist datang dari Eka Ramdani.

Meski penampilannya dinilai cukup memberikan kontribusi terhadap permainan Persib, secara pribadi Jejen mengaku belum puas. "Ini memang pertandingan debut resmi saya bersama Persib. Meski akhirnya kita bisa menyamakan kedudukan dan membawa pulang satu poin, secara pribadi saya belum puas dengan performa saya," kata gelandang yang musim lalu tampil bersama Persikabo Kab. Bogor di Kompetisi Divisi Utama Liga Indonsia (LI) ini.

Sebagai pemain muda, perasaan tidak cepat puas diri ini patut diacungi jempol. Memang, seperti itulah harusnya sikap pemain muda yang sedang membangun prestasi dan jati diri. "Orang boleh menilai apa pun tentang saya, tapi saya masih harus terus bekerja keras memperbaiki permainan saya. Sekali lagi, saya belum puas dengan penampilan saya," kata gelandang yang sepanjang hidupnya tak pernah makan nasi ini.

Oke, apa pun kata Jejen, waktu 45 menit pada penampilan perdananya bersama "Maung Bandung" bisa menjadi bekal percaya diri untuknya. (endan suhendra/"GM")**

"Belum Puas"

ADA lima pemain yang memulai debut resminya bersama Persib Bandung pada saat menghadapi Persela Lamongan di Stadion Surajaya Lamongan, Selasa (28/9). Kelima pemain tersebut adalah Isnan Ali, Baihakki Bin Khaizan, Pablo Alejandro Frances (starter), Jejen Zaenal Abidin, dan Rachmat Afandi (pengganti).

Dari kelima debutan tersebut, kehadiran Jejen di lapangan cukup memberikan arti penting buat permainan Persib di babak kedua. Gelandang kelahiran Bandung, 17 Desember 1987 ini diturunkan pelatih Jovo Cuckovic menggantikan Siswanto di awal babak kedua. Jejen ditempatkan di posisi sayap kanan, bertukar tempat dengan Atep yang pindah ke sebelah kiri.

Jejen yang memang memiliki kecepatan mampu menjalankan instruksi pelaih dengan baik. Setidaknya, tusukan-tusukan dari sayap kanan yang di babak pertama sama sekali tidak bisa dilakukan Atep bisa dilakukan Jejen. Hasilnya, sebuah gol balasan yang diciptakan Gonzales juga berasal dari sektor kanan, meski assist datang dari Eka Ramdani.

Meski penampilannya dinilai cukup memberikan kontribusi terhadap permainan Persib, secara pribadi Jejen mengaku belum puas. "Ini memang pertandingan debut resmi saya bersama Persib. Meski akhirnya kita bisa menyamakan kedudukan dan membawa pulang satu poin, secara pribadi saya belum puas dengan performa saya," kata gelandang yang musim lalu tampil bersama Persikabo Kab. Bogor di Kompetisi Divisi Utama Liga Indonsia (LI) ini.

Sebagai pemain muda, perasaan tidak cepat puas diri ini patut diacungi jempol. Memang, seperti itulah harusnya sikap pemain muda yang sedang membangun prestasi dan jati diri. "Orang boleh menilai apa pun tentang saya, tapi saya masih harus terus bekerja keras memperbaiki permainan saya. Sekali lagi, saya belum puas dengan penampilan saya," kata gelandang yang sepanjang hidupnya tak pernah makan nasi ini.

Oke, apa pun kata Jejen, waktu 45 menit pada penampilan perdananya bersama "Maung Bandung" bisa menjadi bekal percaya diri untuknya. (endan suhendra/"GM")**

Bobotoh Bisa Menyusul ke Sidoarjo


BANDUNG, TRIBUN - Bagi para bobotoh yang ingin menyaksikan langsung laga kedua Persib Bandung di Liga Super Indonesia (LSI) melawan tuan rumah Deltras Sidoarjo, bisa mengikuti tur ke Sidoarjo yang diselenggarakan Viking. Rencananya, rombongan akan pergi dari Bandung Jumat (1/10) sore sekitar pukul 15.00.

Koordinator tur Sidoarjo Rudi Boseng Rahardian menuturkan, pendaftaran bagi para bobotoh akan dibuka sampai Kamis (30/9). "Pesertanya kami batasi cuma 40 orang. Karena kami pergi menggunakan bus eksekutif, jadi pesertanya tak bisa banyak," tuturnya melalui telepon kepada Tribun, Selasa (28/9).

Rudi menyebutkan biaya untuk mengikuti tur Sidoarjo adalah Rp 300 ribu. Biaya tersebut sudah termasuk tiket untuk menyaksikan pertandingan di Sidoarjo.

Bagi bobotoh yang berminat, bisa mendaftarkan diri di Toko Real Supporter yang ada di Stadion Persib, Jalan Ahmad Yani. "Pendaftaran akan kami tutup besok. Kami akan berangkat Jumat sore pukul 15.00 dan tiba di Sidoarjo diperkirakan Sabtu sore, karena Persib mainnya malam," katanya

Selasa, 28 September 2010

Antarlini Belum Kompak

Faktor komunikasi dan kerja sama antarlini yang belum padu, menjadi penyebab tergelincirnya Persib pada laga perdana melawan Persela Lamongan dalam Djarum Liga Super Indonesia (DLSI) 2010-2011, di Stadion Surajaya, Selasa (28/9). Persib hanya mampu menahan imbang tuan rumah 1-1. Padahal, apabila melihat kualitas individu pemain, Persib seharusnya menang.

Dalam bahasa pelatih, kunci taktik dan strategi itu muncul karena taktik dari unit per unit dalam tim itu saling menyambung. Namun pada pertandingan babak pertama, Persib bermain tanpa taktik yang jelas. "Mereka tidak membangun komunikasi yang baik, sehingga lawan tak mengalami kesulitan dalam menguasai permainan dan beberapa kali mengancam daerah pertahanan Persib," ungkap mantan pemain Persib era 1990-an, Mustika Hadi.

Menurut dia, rangkaian komunikasi tim saat itu kurang padu. Dengan demikian untuk menopang kerja sama tim masih kurang karena komunikasi antarlininya terlihat minim. Ia menilai kerja sama antargelandang, dua stopper dan pemain belakangnya terhadap kiper belum lepas meski kualitas individunya sudah bagus.

Mustika mengatakan, keunggulan tiap individu pemain saat itu jadi percuma, apabila tidak ditopang oleh kerja sama dan komunikasi yang kuat. Pasalnya sepak bola itu merupakan permainan kolektif.

"Saya kira saat itu, masalah demam panggung untuk tim sekelas Persib yang sudah berpengalaman dan memiliki jam terbang yang cukup tinggi, tidak perlu terjadi," ucapnya.

Selain itu, Mustika mengatakan, pada awal pertandingan, Persib kurang melakukan sentuhan organisasi. Skema permainannya kurang meningkat. Hal itu menyebabkan Persib begitu mudah kehilangan bola. Lawan dengan leluasa mampu menerobos barisan pertahanan.

Meski demikian, Mustika memuji, pada babak kedua Persib mulai melakukan perubahan. Pelatih Jovo Cuckovic dinilai sudah mulai jeli dengan menggantikan beberapa pemain dan sedikit mengubah taktik sehingga Persib mulai menekan.

"Ada nilai positif ketika pemain muda yang diturunkan pelatih seperti Wildansyah maupun Jejen Zainal Abidin. Mereka berdua memberi kontribusi yang berarti bagi tim saat itu," katanya.

Menurut dia, Wildan merupakan pemain muda cukup matang, dan kini Jejen sebagai pemain debutan, dia punya kontribusi yang siginifikan untuk Persib pada posisi sayap kanan. Jejen tinggal ditambah jam terbangnya karena sumbangsihnya terhadap tim sudah terlihat.

Menurut Mustika, pada pertandingan selanjutnya, Persib sebaiknya kembali menyusun rencana kapan penyerangan dan bertahan yang lebih efektif. Hal tersebut merupakan beban bagi pelatih. Pasalnya lawan Persib selanjutnya yaitu Deltras Sidoarjo merupakan tim promosi yang memiliki motivasi tinggi.

"Contohnya ketika Semen Padang yang merupakan tim baru, mampu menahan imbang Persipura, tim papan atas LSI. Sekali lagi saya tekankan, Persib bisa meraih hasil lebih baik tergantung pada startegi pelatih, bagaimana menangani lawan yang memiliki motivasi tinggi," katanya.

Source: PR

Sukses Instruksi dari Balik Jeruji


PELATIH anyar Persib Bandung, Jovo Cuckovic terpaksa harus memberikan instruksi kepada para pemainnya dari balik jeruji pagar pembatas lapangan yang berada tepat di belakang bench tim "Maung Bandung". Hal itu terjadi karena status pelatih asal Serbia ini masih dalam proses verifikasi PT Liga Indonesia (LI). Karena belum disahkan, meski sempat masuk dalam daftar susunan pemain dan ofisial tim, menjelang laga namanya dicoret oleh pengawas pertandingan (PP).

Menurut laporan wartawan "GM", Endan Suhendra dan Anwari Januar Mulyana dari Stadion Surajaya Lamongan, Selasa (28/9) petang, begitu wasit Jimmy Napitupulu asal Jakarta meniupkan peluit panjang tanda kick-off dimulai, Jovo langsung "digiring" ke tribun VVIP didampingi seorang ofisial tim. Namun, Jovo hanya bertahan sekitar 30 menit duduk manis sambil mengisap rokoknya di tribun VVIP.

Dalam posisi tertinggal 0-1, Jovo pun memutuskan untuk turun ke pagar pembatas dekat bench Persib. Selanjutnya, dari balik jeruji pagar pembatas itulah, Jovo berkomunikasi dengan asistennya, Robby Darwis, dan pelatih penjaga gawang, Anwar Sanusi, termasuk instruksi pergantian tiga pemain di babak kedua.

Ketika pertama kali Jovo tidak mendampingi timnya di bangku cadangan, "GM" sudah mendapatkan informasi dari Sekretaris Tim Persib, Yudiana, kalau proses verifikasi pelatih pengganti Darko-Daniel Janackovic ini belum tuntas. "Proses verifikasinya belum dikeluarkan PT LI," kata Yudiana lewat pesan singkatnya kepada "GM".

Usai pertandingan, hal tersebut dibenarkan Manajer Persib, H. Umuh Muchtar. "Jovo memang belum bisa mendampingi tim karena ada proses administrasi di PT LI yang belum beres. Mudah-mudahan pada saat melawan Deltras, Jovo sudah bisa mendampingi tim," kata Umuh.

Seperti diketahui, proses pendaftaran Jovo sebagai pelatih kepala Persib memang agak terlambat. Hal ini karena Jovo baru diputuskan menggantikan Janackovic yang kehadirannya tidak diterima pemain di saat-saat akhir menjelang kompetisi bergulir.

Selain Jovo, ada juga beberapa pemain yang proses verifikasinya belum tuntas. Pemain tersebut antara lain Shahril Ishak, Dadang Sudrajat, dan tiga eks pilar Persib U-21, Rendi Saputra, Dias Angga Putra, dan Muhammad Agung Pribadi.

Permainan buruk

Usai pertandingan, Jovo sendiri mengaku sangat tidak puas dengan cara bermain anak asuhnya, terutama di babak pertama. "Ini permainan sepak bola. Tapi, kenapa semua pemain hanya berdiam diri? Seharusnya semua pemain bergerak dan terus bergerak. Ini permainan buruk untuk pertandingan pertama," kata Jovo berapi-api.

Karena menilai permainan anak asuhnya sangat buruk, Jovo merasa bersyukur Persib tidak sampai kalah dalam pertandingan ini. **