Layar Lebar Laga Persib pun Disebar!
JLN. JAWA,(GM)-
Persib Bandung dan bobotoh akhirnya bisa bernapas lega. Pasalnya, wacana pertandingan Persib kontra Persiba bakal ditunda atau setidaknya tanpa bisa disaksikan penonton karena terpecahnya konsentrasi aparat keamanan dengan acara puncak peringatan hari jadi Kota Bandung ke-200, tidak menjadi kenyataan. Pertandingan kandang pertama Persib di Liga Super Indonesia (LSI) 2010/2011 ini tetap bisa dilangsungkan di Stadion Siliwangi sesuai jadwal yang telah ditetapkan, yaitu Sabtu (16/10) pukul 19.00 WIB.
Keputusan tersebut diambil dalam rapat gabungan antara pihak kepolisian, Panpel Persib, Panpel HUT Kota Bandung, dan pihak-pihak terkait lainnya di Mapolrestabes Bandung, Jln. Jawa, Kamis (14/10). "Berdasarkan hasil pertemuan, pertandingan Persib melawan Persiba bisa digelar sesuai jadwal dan bisa disaksikan penonton," kata Direktur Utama PT Persib Bandung Bermartabat, H. Umuh Muchtar.
Dalam pemaparannya, Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Jaya Subriyanto mengatakan, untuk menjaga ketertiban dan keamanan, baik sebelum, selama maupun sesudah pertandingan, pihaknya akan menerjunkan 1.439 personel. "Selain itu ada sekitar 300 anggota TNI dan 40 personel Satpol PP yang akan turut membantu pengamanan," kata Jaya.
Dalam pelaksanaannya, aparat kepolisian akan memberlakukan pengamanan secara ketat, termasuk melakukan sweeping terhadap calon penonton yang akan masuk ke dalam stadion.
"Selain harus memiliki tiket, penonton tidak diperbolehkan membawa botol air mineral sekalipun ke dalam stadion. Karena itu, Panpel Persib harus menyiapkan plastik untuk tempat air minum yang dibawa penonton," katanya.
Kapolrestabes mengimbau kepada bobotoh yang tidak memiliki tiket untuk tidak memaksakan diri datang ke stadion. "Jumlah tiket yang dijual hanya 18 ribu lembar. Karena itu, untuk bobotoh yang tidak kebagian tiket, panitia harus menyediakan layar lebar," tambahnya.
Jangan anarkis
Usai pertemuan, Manajer Persib, Umuh Muchtar meminta kepada seluruh bobotoh untuk menjaga ketertiban dan berperilaku baik. "Kalau merasa bobotoh yang mencintai Persib, harus menjaga ketertiban dan jangan anrakis," katanya.
Selain itu, Umuh pun mengimbau agar bobotoh yang berada di luar kota untuk tidak memaksakan diri datang ke stadion. Begitu juga untuk bobotoh yang tidak memiliki tiket. "Pertandingan ini disiarkan langsung oleh ANTV. Karena itu, bagi bobotoh yang di luar kota sebaiknya nonton dulu lewat televisi. Sedangkan untuk bobotoh yang tidak memiliki tiket, kami sudah menyiapkan layar lebar di tiga titik, yaitu Alun-alun Ujungberung, Stadion Persib, dan Kafe Persib," kata Umuh.
Setelah ada kepastian tersebut, Panpel Persib mulai membuka loket-loket pemesanan tiket mulai Jumat (15/10) ini.
Source: GM
Kamis, 14 Oktober 2010
Bobotoh tak Bertiket Jangan Memaksa Datang
Bobotoh yang tidak memiliki tiket jangan memaksa datang ke Stadion Siliwangi saat Persib berhadapan dengan Persiba Balikpapan, Sabtu (16/10). Pihak Polrestabes Bandung mengizinkan pertandingan tersebut disaksikan oleh penonton. Pertandingan akan disiarkan langsung antv pukul 19.00 WIB.
Pada Kamis (14/10) malam di Polrestabes, diadakan pertemuan antara panpel dan pihak keamanan membahas teknis pengamanan pertandingan Persib melawan Persiba. Dari pihak Persib, hadir Direktur Utama PT Persib Bandung Bermartabat, H. Umuh Muchtar, Sekretaris Panpel Budhi Bram Rachman, Yudiansyah. Kemudian Kapolrestabes Bandung Komisaris Besar Jaya Subriyanto, dll.
Sebelumnya, sempat muncul wacana pertandingan Persib melawan Persiba tanpa penonton. Alasannya karena pada hari tersebut bertepatan dengan pelaksanaan perayaan HUT Kota Bandung Ke-200.
Berdasarkan hasil rapat tersebut, bobotoh diminta untuk ikut menjaga ketertiban dan bagi yang tidak memiliki tiket jangan memaksa datang ke stadion. Panpel juga telah menyiapkan tempat acara nonton bareng di beberapa titik seperti Stadion Persib dan di Alun-alun Ujungberung.
Bram mengatakan, pihak panitia akan membuka loket pemesanan tiket di Stadion Siliwangi Bandung, Jumat (15/10), pada pukul 9.00 WIB. Bukti pemesanan akan ditukar di loket stadion pada hari pertandingan, Sabtu (16/10).
Pada Kamis (14/10) malam di Polrestabes, diadakan pertemuan antara panpel dan pihak keamanan membahas teknis pengamanan pertandingan Persib melawan Persiba. Dari pihak Persib, hadir Direktur Utama PT Persib Bandung Bermartabat, H. Umuh Muchtar, Sekretaris Panpel Budhi Bram Rachman, Yudiansyah. Kemudian Kapolrestabes Bandung Komisaris Besar Jaya Subriyanto, dll.
Sebelumnya, sempat muncul wacana pertandingan Persib melawan Persiba tanpa penonton. Alasannya karena pada hari tersebut bertepatan dengan pelaksanaan perayaan HUT Kota Bandung Ke-200.
Berdasarkan hasil rapat tersebut, bobotoh diminta untuk ikut menjaga ketertiban dan bagi yang tidak memiliki tiket jangan memaksa datang ke stadion. Panpel juga telah menyiapkan tempat acara nonton bareng di beberapa titik seperti Stadion Persib dan di Alun-alun Ujungberung.
Bram mengatakan, pihak panitia akan membuka loket pemesanan tiket di Stadion Siliwangi Bandung, Jumat (15/10), pada pukul 9.00 WIB. Bukti pemesanan akan ditukar di loket stadion pada hari pertandingan, Sabtu (16/10).
Sabtu, 09 Oktober 2010
Persib Tetap Belum Kompak
STD. SILIWANGI, (GM).- Persib Bandung memang mencatat kemenangan besar 8-0 (6-0) atas Palber pada pertandingan uji coba di Stadion Siliwangi Bandung, Sabtu (9/10). Namun, kemenangan besar tersebut lebih disebabkan keunggulan kualitas individu para pemainnya, ketimbang hasil sebuah kerjasama tim yang baik.
Masih tetap belum kompaknya penampilan para pemain Persib tersebut diakui Jovo Cuckovic.
"Pada pertandingan hari ini (kemarin, red), saya masih belum melihat terjalinnya kerjasama yang baik. Komunikasi dan konsentrasi pun masih sangat kurang," kata Jovo usai pertandingan yang berlangsung 75 menit tersebut.
Karena itu, Jovo mengaku sangat tidak puas dengan laga uji coba satu-satunya menjelang pertandingan lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2010/2011 melawan Persiba Balikpapan di Stadion Siliwangi, 16 Oktober mendatang.
Apalagi dalam pertandingan ini, Jovo harus kehilangan 6 pemain kuncinya. Selain Markus Horison Rihihina, Maman Abdurahman, Nova Arianto dan Atep yang bergabung dengan tim nasional, Eka Ramdani dan Cristian Gonzales pun masih absen. (B.82).
Masih tetap belum kompaknya penampilan para pemain Persib tersebut diakui Jovo Cuckovic.
"Pada pertandingan hari ini (kemarin, red), saya masih belum melihat terjalinnya kerjasama yang baik. Komunikasi dan konsentrasi pun masih sangat kurang," kata Jovo usai pertandingan yang berlangsung 75 menit tersebut.
Karena itu, Jovo mengaku sangat tidak puas dengan laga uji coba satu-satunya menjelang pertandingan lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2010/2011 melawan Persiba Balikpapan di Stadion Siliwangi, 16 Oktober mendatang.
Apalagi dalam pertandingan ini, Jovo harus kehilangan 6 pemain kuncinya. Selain Markus Horison Rihihina, Maman Abdurahman, Nova Arianto dan Atep yang bergabung dengan tim nasional, Eka Ramdani dan Cristian Gonzales pun masih absen. (B.82).
Selasa, 05 Oktober 2010
Perang Sudah Dimulai, Jovo!
DALAM beberapa kesempatan berbincang dengan wartawan, khususnya ketika berada di Sidoarjo, pelatih Persib Bandung, Jovo Cuckovic kerap mengeluhkan buruknya teknik dasar bermain sepak bola para pemainnya. Menurutnya, hal itu lebih dikarenakan di Indonesia tidak banyak akademi sepak bola yang mengajarkan cara bermain sepak bola yang baik dan benar.
Atas dasar identifikasi awal persoalan sepak bola Indonesia itu, sejak dipercaya menangani Persib, termasuk ketika masih berstatus sebagai asisten pelatih Darko-Daniel Janackovic, Jovo lebih fokus membenahi teknik dasar para pemainnya, seperti passing, dribling, reiceving, keeping, heading, dan kicking.
Hampir dalam setiap program latihan yang dilakukannya, perbaikan teknik dasar itu menjadi menu utamanya. Kalaupun ada game internal, pelatih asal Serbia tersebut kerap menghentikannya, lantaran masih banyak pemain yang melakukan kesalahan. "Repetisi (pengulangan, red), secara bertahap akan memperbaiki teknik dasar para pemain," katanya.
Hasil identifikasi dan analisa Jovo tentang persoalan besar sepak bola di Indonesia sebenarnya tidak salah. Program latihan untuk membenahi kelemahan para pemainnya itu pun tidak salah. Hanya saja, Jovo tetap perlu diingatkan agar ia tidak terlalu asyik dengan program pembenahan teknik dasar bermain bola itu. Sebab, sekarang ini Persib sudah masuk ke medan pertempuran.
"Rasanya, sangat sulit bisa memperbaiki teknik dasar para pemain senior yang memang teknik dasarnya cuma segitu-gitunya. Yang dibutuhkan Persib sekarang adalah kemenangan. Jadi, Jovo harus mengutamakan program latihan strategi dan taktik untuk memenangkan pertandingan," kata salah seorang rekan wartawan, mengomentari kekalahan telak 1-4 Persib dari Deltras Sidoarjo.
Selain taktik dan strategi, yang paling mendesak dilakukan Jovo sekarang adalah memadukan permainan anak asuhnya yang sama sekali belum terlihat dalam dua laga pembuka. "Tak pernah lengkapnya pemain dalam latihan dan tidak banyaknya uji coba menjadi masalah besar untuk membangun kekompakkan tim," kata Jovo.
Dalih Jovo, yang menyebutkan hal itu sulit dilakukan karena Persib minim pertandingan uji coba di masa persiapan dan tidak pernah utuhnya pemain mengikuti progran latihan karena ada lima pemain yang bolak-balik ke tim nasional, sebenarnya bisa diterima dan dimengerti. Tapi hal itu tidak boleh membuatnya kehilangan akal untuk membangun tim yang padu dengan memaksimalkan pemain yang ada. Toh, lima pemain yang dipanggil tim nasional tidak selamanya berada di pelatnas.
Selain kekompakan dan belum padunya permainan, persoalan lain yang menjadi pekerjaan rumah buat Jovo adalah tidak primanya stamina pemain untuk bermain konsisten sepanjang 90 menit. Hal itu secara tersirat diungkapkan asisten pelatih Robby Darwis.
"Makanya, mulai besok (hari ini, red), kita akan programkan latihan peningkatan kualitas fisik pada sesi latihan pagi," katanya. (endan suhendra/"GM")**
Atas dasar identifikasi awal persoalan sepak bola Indonesia itu, sejak dipercaya menangani Persib, termasuk ketika masih berstatus sebagai asisten pelatih Darko-Daniel Janackovic, Jovo lebih fokus membenahi teknik dasar para pemainnya, seperti passing, dribling, reiceving, keeping, heading, dan kicking.
Hampir dalam setiap program latihan yang dilakukannya, perbaikan teknik dasar itu menjadi menu utamanya. Kalaupun ada game internal, pelatih asal Serbia tersebut kerap menghentikannya, lantaran masih banyak pemain yang melakukan kesalahan. "Repetisi (pengulangan, red), secara bertahap akan memperbaiki teknik dasar para pemain," katanya.
Hasil identifikasi dan analisa Jovo tentang persoalan besar sepak bola di Indonesia sebenarnya tidak salah. Program latihan untuk membenahi kelemahan para pemainnya itu pun tidak salah. Hanya saja, Jovo tetap perlu diingatkan agar ia tidak terlalu asyik dengan program pembenahan teknik dasar bermain bola itu. Sebab, sekarang ini Persib sudah masuk ke medan pertempuran.
"Rasanya, sangat sulit bisa memperbaiki teknik dasar para pemain senior yang memang teknik dasarnya cuma segitu-gitunya. Yang dibutuhkan Persib sekarang adalah kemenangan. Jadi, Jovo harus mengutamakan program latihan strategi dan taktik untuk memenangkan pertandingan," kata salah seorang rekan wartawan, mengomentari kekalahan telak 1-4 Persib dari Deltras Sidoarjo.
Selain taktik dan strategi, yang paling mendesak dilakukan Jovo sekarang adalah memadukan permainan anak asuhnya yang sama sekali belum terlihat dalam dua laga pembuka. "Tak pernah lengkapnya pemain dalam latihan dan tidak banyaknya uji coba menjadi masalah besar untuk membangun kekompakkan tim," kata Jovo.
Dalih Jovo, yang menyebutkan hal itu sulit dilakukan karena Persib minim pertandingan uji coba di masa persiapan dan tidak pernah utuhnya pemain mengikuti progran latihan karena ada lima pemain yang bolak-balik ke tim nasional, sebenarnya bisa diterima dan dimengerti. Tapi hal itu tidak boleh membuatnya kehilangan akal untuk membangun tim yang padu dengan memaksimalkan pemain yang ada. Toh, lima pemain yang dipanggil tim nasional tidak selamanya berada di pelatnas.
Selain kekompakan dan belum padunya permainan, persoalan lain yang menjadi pekerjaan rumah buat Jovo adalah tidak primanya stamina pemain untuk bermain konsisten sepanjang 90 menit. Hal itu secara tersirat diungkapkan asisten pelatih Robby Darwis.
"Makanya, mulai besok (hari ini, red), kita akan programkan latihan peningkatan kualitas fisik pada sesi latihan pagi," katanya. (endan suhendra/"GM")**
Persib Hadapi Masalah Besar
STD. SILIWANGI,(GM)-
Pelatih Persib Bandung, Jovo Cuckovic tetap menghadapi masalah besar dalam mempersiapkan timnya menghadapi dua laga kandang di Liga Super Indonesia (LSI) 2010/2011 melawan Persiba Balikpapan (Sabtu, 16/10) dan PSM Makassar (Sabtu, 23/10) mendatang. Masalah besar yang diakui pelatih asal Serbia itu adalah kekompakan tim yang sulit dibentuk karena program latihan selalu tidak diikuti oleh semua pemain.
"Lima pemain memperkuat tim nasional, buat saya itu masalah besar. Saya sulit menyatukan tim. Supaya bisa bermain kompak, kami butuh latihan bersama," kata Jovo, usai memimpin sesi latihan sore di Stadion Siliwangi Bandung, Selasa (5/10).
Pada sesi latihan pertama sekembali dari Sidoarjo, hanya 17 dari 24 pemain yang mengikuti latihan. Tujuh pemain yang absen latihan adalah Markus Horison Rihihina, Nova Arianto, Maman Abdurahman dan Atep karena bergabung dengan tim nasional yang akan menghadapi pertandingan persahabatan internasional melawan Uruguay, Jumat (8/10) dan Maladewa (Selasa, 12/10), Eka Ramdani (cedera engkel), Gilang Angga Kusumah (terserang diare), dan Rachmat Afandi (izin).
Jovo menyadari, persoalan tidak pernah lengkapnya pemain dalam setiap program latihan bukan hanya terjadi saat ini saja, melainkan sejak masa persiapan Persib menghadapi LSI 2010/2011. Karena itu, Jovo melihat, belum kompaknya permainan anak asuhnya tergambar jelas dalam dua laga yang sudah dimainkan, yaitu ketika menghadapi Persela Lamongan (28/9) dan Deltras Sidoarjo (2/10).
Karena cukup banyak pemain yang dipanggil tim nasional, Jovo pun masih mempertimbangkan kemungkinan dilakukannya pertandingan uji coba sebelum memainkan dua laga kandang. "Kita bisa saja melakukan pertandingan uji coba, tapi tetap masalah karena lima pemain kita di tim nasional," ujar pelatih berusia 61 tahun ini.
Terus berbenah
Kendati menyadari ada masalah besar yang dihadapinya, Jovo berjanji untuk terus membenahi berbagai kekurangan yang ditemukan dalam dua laga sebelumnya. Berdasarkan analisis yang sudah dilakukannya, kekurangan-kekurangan tersebut menyangkut masalah konsentrasi, komunikasi pemain, dan buruknya passing pemain.
"Tidak ada konsentrasi, tidak ada komunikasi dan passing tidak bagus. Sebenarnya, kesalahan itu normal saja dilakukan pemain. Tapi, saya harus membenahinya," katanya.
Karena itu, pada sesi latihan sore kemarin, program utama yang diberikan Jovo adalah akurasi passing yang dilakukan penuh konsentrasi oleh para pemain. Jika pemain ada yang melakukan tidak serius, Jovo tidak segan-segan untuk menegurnya
Pelatih Persib Bandung, Jovo Cuckovic tetap menghadapi masalah besar dalam mempersiapkan timnya menghadapi dua laga kandang di Liga Super Indonesia (LSI) 2010/2011 melawan Persiba Balikpapan (Sabtu, 16/10) dan PSM Makassar (Sabtu, 23/10) mendatang. Masalah besar yang diakui pelatih asal Serbia itu adalah kekompakan tim yang sulit dibentuk karena program latihan selalu tidak diikuti oleh semua pemain.
"Lima pemain memperkuat tim nasional, buat saya itu masalah besar. Saya sulit menyatukan tim. Supaya bisa bermain kompak, kami butuh latihan bersama," kata Jovo, usai memimpin sesi latihan sore di Stadion Siliwangi Bandung, Selasa (5/10).
Pada sesi latihan pertama sekembali dari Sidoarjo, hanya 17 dari 24 pemain yang mengikuti latihan. Tujuh pemain yang absen latihan adalah Markus Horison Rihihina, Nova Arianto, Maman Abdurahman dan Atep karena bergabung dengan tim nasional yang akan menghadapi pertandingan persahabatan internasional melawan Uruguay, Jumat (8/10) dan Maladewa (Selasa, 12/10), Eka Ramdani (cedera engkel), Gilang Angga Kusumah (terserang diare), dan Rachmat Afandi (izin).
Jovo menyadari, persoalan tidak pernah lengkapnya pemain dalam setiap program latihan bukan hanya terjadi saat ini saja, melainkan sejak masa persiapan Persib menghadapi LSI 2010/2011. Karena itu, Jovo melihat, belum kompaknya permainan anak asuhnya tergambar jelas dalam dua laga yang sudah dimainkan, yaitu ketika menghadapi Persela Lamongan (28/9) dan Deltras Sidoarjo (2/10).
Karena cukup banyak pemain yang dipanggil tim nasional, Jovo pun masih mempertimbangkan kemungkinan dilakukannya pertandingan uji coba sebelum memainkan dua laga kandang. "Kita bisa saja melakukan pertandingan uji coba, tapi tetap masalah karena lima pemain kita di tim nasional," ujar pelatih berusia 61 tahun ini.
Terus berbenah
Kendati menyadari ada masalah besar yang dihadapinya, Jovo berjanji untuk terus membenahi berbagai kekurangan yang ditemukan dalam dua laga sebelumnya. Berdasarkan analisis yang sudah dilakukannya, kekurangan-kekurangan tersebut menyangkut masalah konsentrasi, komunikasi pemain, dan buruknya passing pemain.
"Tidak ada konsentrasi, tidak ada komunikasi dan passing tidak bagus. Sebenarnya, kesalahan itu normal saja dilakukan pemain. Tapi, saya harus membenahinya," katanya.
Karena itu, pada sesi latihan sore kemarin, program utama yang diberikan Jovo adalah akurasi passing yang dilakukan penuh konsentrasi oleh para pemain. Jika pemain ada yang melakukan tidak serius, Jovo tidak segan-segan untuk menegurnya
Minggu, 03 Oktober 2010
Jumat, 01 Oktober 2010
Persib Ingin Ciptakan Gol Cepat
Persib akan berusaha menciptakan gol lebih cepat agar bisa mengendalikan permainan saat melawan Deltras pada laga tandang kedua Djarum Liga Super Indonesia (DLSI) 2010-2011, di Stadion Delta Sidoarjo, Sabtu (2/10). Hasil seri 1-1 yang diraih saat menghadapi Persela Lamongan, Selasa (28/9) lalu, menjadi salah satu modal skuad "Pangeran Biru" untuk bisa menampilkan performa terbaik mereka.
Optimisme ditunjukkan Pelatih Persib Jovo Cuckovic. Pelatih asal Serbia itu mengakui ada sejumlah masalah di dalam tubuh Persib, seperti konsentrasi dan disiplin di setiap lini. Namun, dia yakin anak asuhannya dapat mengatasi permainan Deltras.
"Dengan waktu yang singkat ini, saya berusaha keras mematangkan komposisi yang saya rencanakan. Kami sama-sama optimistis untuk bisa menang," ujar Jovo kepada para wartawan, termasuk wartawan Pikiran Rakyat Windy Eka Pramudya dan Andri Gurnita, Jumat (1/10).
Pada sesi uji coba lapangan di Stadion Delta Sidoarjo, Jumat (1/10), Pelatih Jovo mencoba memasang komposisi pemain 4-4-2. Jovo mencoba untuk memasang Shahril Ishak di lini tengah bersama Eka Ramdani, Hariono, dan Atep. Jovo juga menajamkan duet lini depan, Cristian Gonzales dan Pablo Frances. Sementara itu, penjaga barisan belakang tetap dipercayakan kepada Isnan Ali, Nova Arianto, Maman Abdurahman, dan Baihakki Khaizan.
Asisten Pelatih Persib Robby Darwis mengatakan, Pelatih Jovo sudah mengevaluasi Deltras dan mengambil kesimpulan bahwa Persib harus mempertajam lini depan untuk meredam agresivitas "The Lobster".
Menurut Robby, harus diakui para pemain Persib masih minim koordinasi dan komunikasi. Hal ini disebabkan waktu latihan serta berkumpul yang sebentar. Namun, pelatih dan pemain sudah membenahi hal ini. Mereka juga tidak boleh memandang remeh Deltras yang merupakan tim promosi dari Divisi Utama.
"Kami menargetkan bisa mencetak gol pada menit-menit awal. Hal ini sebagai upaya untuk mengendalikan permainan. Karakter permainan Deltras adalah memberikan pressing sejak awal, ini yang harus dihindari," kata Robby.
Berdasarkan catatan DLSI musim 2008-2009, Persib memiliki torehan yang bagus atas Deltras. Skuad "Maung Bandung" menang 2-0 saat tandang ke Stadion Delta Sidoarjo, dan kembali menang 6-1 saat menjadi tuan rumah di Bandung.
Dari kubu "The Lobster", Pelatih Mustaqim mengungkapkan, kemenangan telak 3-1 atas Sriwijaya FC menjadi indikasi anak asuhnya sudah tahu apa yang harus dilakukan. Dia juga senang, karena para pemainnya cukup disiplin berada di posisinya.
"Anak-anak punya motivasi lebih untuk mengalahkan tim sekelas Persib. Pasti ada gengsi tersendiri jika bisa mengalahkan Persib," tuturnya.
Mustaqim mengaku, lini tengahnya masih harus dibenahi karena masih sering terjadi celah sehingga mudah ditembus. Dia mewaspadai ketajaman Cristian Gonzales mencetak gol, serta suplai bola kepada penyerang asal Uruguay itu.
"Saya memprioritaskan Marcio Souza untuk menangani bola-bola mati. Duet Marcio dengan Cristiano Lopez untuk saat ini menjadi tumpuan saya. Makanya saya agak khawatir dengan cedera ringan ankle kiri Lopez," katanya. Mustaqim menargetkan timnya dapat kembali mendulang tiga poin seperti saat mengalahkan Sriwijaya FC.
Optimisme ditunjukkan Pelatih Persib Jovo Cuckovic. Pelatih asal Serbia itu mengakui ada sejumlah masalah di dalam tubuh Persib, seperti konsentrasi dan disiplin di setiap lini. Namun, dia yakin anak asuhannya dapat mengatasi permainan Deltras.
"Dengan waktu yang singkat ini, saya berusaha keras mematangkan komposisi yang saya rencanakan. Kami sama-sama optimistis untuk bisa menang," ujar Jovo kepada para wartawan, termasuk wartawan Pikiran Rakyat Windy Eka Pramudya dan Andri Gurnita, Jumat (1/10).
Pada sesi uji coba lapangan di Stadion Delta Sidoarjo, Jumat (1/10), Pelatih Jovo mencoba memasang komposisi pemain 4-4-2. Jovo mencoba untuk memasang Shahril Ishak di lini tengah bersama Eka Ramdani, Hariono, dan Atep. Jovo juga menajamkan duet lini depan, Cristian Gonzales dan Pablo Frances. Sementara itu, penjaga barisan belakang tetap dipercayakan kepada Isnan Ali, Nova Arianto, Maman Abdurahman, dan Baihakki Khaizan.
Asisten Pelatih Persib Robby Darwis mengatakan, Pelatih Jovo sudah mengevaluasi Deltras dan mengambil kesimpulan bahwa Persib harus mempertajam lini depan untuk meredam agresivitas "The Lobster".
Menurut Robby, harus diakui para pemain Persib masih minim koordinasi dan komunikasi. Hal ini disebabkan waktu latihan serta berkumpul yang sebentar. Namun, pelatih dan pemain sudah membenahi hal ini. Mereka juga tidak boleh memandang remeh Deltras yang merupakan tim promosi dari Divisi Utama.
"Kami menargetkan bisa mencetak gol pada menit-menit awal. Hal ini sebagai upaya untuk mengendalikan permainan. Karakter permainan Deltras adalah memberikan pressing sejak awal, ini yang harus dihindari," kata Robby.
Berdasarkan catatan DLSI musim 2008-2009, Persib memiliki torehan yang bagus atas Deltras. Skuad "Maung Bandung" menang 2-0 saat tandang ke Stadion Delta Sidoarjo, dan kembali menang 6-1 saat menjadi tuan rumah di Bandung.
Dari kubu "The Lobster", Pelatih Mustaqim mengungkapkan, kemenangan telak 3-1 atas Sriwijaya FC menjadi indikasi anak asuhnya sudah tahu apa yang harus dilakukan. Dia juga senang, karena para pemainnya cukup disiplin berada di posisinya.
"Anak-anak punya motivasi lebih untuk mengalahkan tim sekelas Persib. Pasti ada gengsi tersendiri jika bisa mengalahkan Persib," tuturnya.
Mustaqim mengaku, lini tengahnya masih harus dibenahi karena masih sering terjadi celah sehingga mudah ditembus. Dia mewaspadai ketajaman Cristian Gonzales mencetak gol, serta suplai bola kepada penyerang asal Uruguay itu.
"Saya memprioritaskan Marcio Souza untuk menangani bola-bola mati. Duet Marcio dengan Cristiano Lopez untuk saat ini menjadi tumpuan saya. Makanya saya agak khawatir dengan cedera ringan ankle kiri Lopez," katanya. Mustaqim menargetkan timnya dapat kembali mendulang tiga poin seperti saat mengalahkan Sriwijaya FC.
Langganan:
Postingan (Atom)